Jumat, 12 Desember 2014

Dandan dan Islamic 21, Mengungkap Tabir Kecantikan Wanita dan Peradaban Islam di Eropa

Catatan Unknown pada 9:10 PM 0 komentar

Minggu, 7 Desember 2014 masih dalam rangkaian acara IMF 2014 diadakan DANDAN (Dauroh  ini dari Keputrian) dan Islamic 21 di Gedung I FK Unand. Dandan yang dimulai pukul 08.30 mengusung tema “Get Beauty and Healthy in Islam: Mengungkap Tabir Kecantikan Muslimah” deperuntukkan bagi muslimah. Dalam acara tersebut dihadirkan dua pemateri luar biasa, dr. Ennesta Asri, Sp.KK (dokter spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin) dan Ustadzah Neneng (ahli kosmetik). Acara dibuka oleh Wakil Dekan III FK Unand. Lalu dimulai dengan penyampaian materi oleh pemateri serta talkshow yang  dilanjutkan dengan Beauty Class.
Pada acara DANDAN, dibahas tentang kesehatan kulit, manfaat hijab dan wudhu terhadap kulit, pemakaian kosmetik yang sehat, hukum memakai kosmetik bagi kaum hawa, serta pengenalan kosmetik yang kerap digunakan sehari-hari. Peserta yang memenuhi Gedung I tampak antusias mendengarkan materi. Diakhir acara, diumumkan pemenang dari IMF Mencari Bakat serta penampilan dari tiap pemenang.
Masih di Gedung I, pada pukul 13.35, peserta ikhwan mulai tampak memenuhi ruangan. Rangkaian acara dilanjutkan dengan Islamic 21, nonton bareng film 99 Cahaya di Negri Eropa, film yang merupakan adaptasi dari  novel yang ditulis oleh Hanum Salsabila. Acara dibuka dan dipandu oleh Abdul Rahman (Pendidikan Dokter 2012) . Peserta yang datang dibekali dengan segelas minuman dan pop corn oleh panitia.

Rabu, 10 Desember 2014

Manfaat Hijab dari Segi Kesehatan

Catatan Unknown pada 8:42 AM 0 komentar
 Hijab dalam bahasa Arab, حجاب yang artinya penghalang. Dalam konteksnya, kata-kata hijab dapat digunakan untuk pembatas shaf sholat antara laki-laki dan perempuan, pembatas interaksi, ataupun pakaian. Sekarang, tentunya bukan asing lagi kita dengar kata-kata 'hijab syar'i' di dalam dunia fashion. Hijab syar'i itu sendiri merupakan pakaian yang memenuhi 8 syarat hijab, antara lain:

Senin, 08 Desember 2014

Beralih Pada Syiar Kampus yang Lebih Efektif

Catatan Unknown pada 11:56 AM 0 komentar
Syiar merupakan upaya untuk memperkenalkan berbagai hal dalam Islam kepada umat Islam sendiri yang pada kenyataannya masih minim pengetahuannya terhadap agama Islam maupun pada umat bukan Islam. Syiar mempunyai posisi dalam mengubah masyarakat umum menjadi masyarakat semi-afiliasi kepada Islam. Syiar itu bukan sesuatu yang kaku, namun dinamis, dapat berubah sesuai kebutuhan dan kondisi.

Di Forum Studi Kedokteran Islam KM FK Unand, kita mengenal syiar-syiar berbasis event. Ceriwis, Perikarditis, Bedah Shirah, Medis Praktis, dan lainnya. Banyaknya agenda event cukup alot membuat beberapa departemen harus saling mengalah dalam penyusunan time schedule global. Bahkan terkadang beberapa event tidak jadi dilakukan karena adanya event dari departemen lain.


Event bersifat syiar di FSKI kebanyakan dilaksanakan setiap blok. Waktu yang dipakai biasanya sore, sekitar jam setengah lima sampai menjelang maghrib. Untuk mengangkatkan event ini tidak pula semudah membalikkan telapak tangan. Perlu perizinan yang jelas dari dekanat, pencarian gedung yang harus rutin difollow up, belum lagi acara-acara tandingan dari UKM lain yang jauh lebih menarik, pencarian pemateri, waktu yang juga harus disesuaikan dengan sedemikian rupa, dan banyak lagi tantangan-tantangan dalam mengangkatkan event ini.

Sabtu, 06 Desember 2014

Ali Sastra ft The Jenggot - Tuhan Tahu Kita Mampu

Catatan Unknown pada 11:08 PM 0 komentar
Jadi ceritanya hari ini, belajar nge-rapp. Hehe...
Mencoba duet dengan seorang teman yang suaranya kece banget, Lily Fajriati. Lily gantiin Ali Sastra, saya gantiin The Jenggot. Jadilah saya dapat bagian nge-rapp. Beberapa kali dicoba rekam, ternyata saya terlalu cepat nge-rapp-nya. Lily dengan sabar mencoba memperbaiki dan memberi masukan, lebih pelan... lebih pelan... anggap seperti sedang bicara...

Agak sulit, tapi...
Akhirnya selesai satu rekaman ^^
(rekam di HP doang. Haha...)

Saat kau terpuruk dan terjatuh

Pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu
Karena Tuhan tahu kita mampu, kita mampu
Saat beban penuhi pundakmu
Genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu
Karena Tuhan tahu kita mampu, kita mampu 
Pernahkah dirimu merasa gelisah

Begitu hebatnya beban yang harus engkau bawa
Kurasa susah, semangat payah, lalu kau pasrah, hentikan langkah,
Hingga akhirnya kau mengalah 
Disaat itu kau harus tahu

Bahwa Tuhan sebenarnya memberi ujian padamu
Ujian untuk mengukur kadar keimananmu
Ujian untuk mengangkat meninggikan levelmu 
Karena tak ada ujian yang tak bisa dilalui

Karena Tuhan telah mengukur diri ini
Lebih baik hadapi segala beban diri
Hadapi dengan ikhlas di hati 
Engkau tak sendirian menghadapi cobaan

Saudara seiman pasti kan ulurkan tangan
Kita hadapi semua dengan hati terbuka
Yakin ini hanyalah ujian semata 
Saat kau terpuruk dan terjatuh

Pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu
Karena Tuhan tahu kita mampu, kita mampu
Saat beban penuhi pundakmu 
Genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu

Karena Tuhan tahu kita mampu, kita mampu
Bertubi-tubi cobaan pun silih berganti
Seakan-akan tak habis-habis dan tak berhenti 
Kita rasakan semakin lemah setiap hari

Bahkan muncul keinginan tuk coba bunuh diri
Tapi sejenak cermatilah kehidupan ini
Betapa luasnya karunia dari Ilahi 
Meski kadang di tengah, kadang di sisi, kadang di atas, kadang dibawah

Kadang tak dimengerti
Sadarlah kawan, di sepanjang perjalanan
Sungguh hidup ini terus memberi pelajaran 
Karena bagaimanapun selalu ada Tuhan

Yang memberikan kekuatan
Satu persatu, seiring berjalannya waktu
Kita akan tahu sebenarnya yang Tuhan mau 
Tuhan ingin kita jadi manusia yang tangguh

Tuhan ingin agar kita tak mudah tuk mengeluh
Saat kau terpuruk dan terjatuh
Pakai pundakku dan kita lawan terpuruk itu 
Karena Tuhan tahu kita mampu, kita mampu

Saat beban penuhi pundakmu
Genggam bahuku dan kita bagi bebanmu itu
Karena Tuhan tahu, kita mampu, kita mampu 
Aku di sini sedia menemani

Siap bantu jika beban itu mau kau bagi
Jangan pikirkan pamrih, hilangkan semua perih
Jangan lagi terpuruk dan tenggelam dalam sedih 
Genggam erat pundakku, cengkram erat bahuku

Biar segera terbagi semua beban itu
Bersama kita maju dan melangkah tanpa ragu
Hapus semua pilu agar kita terus melaju 
Tuhan tak pernah tidur, apalagi mendengkur

Semua ini jelas-jelas telah Tuhan ukur
Mungkin dengan begini kita kan tahu bersyukur
Mungkin dengan ini kita takkan pernah takabur 
Tuhan ada disini, di dalam jiwa ini

Ebiet G Ade pernah melantunkan syair ini
Ayo bangkit berdiri kalau perlu kita lari
Tetap semangat tuk hadapi semua ini

Sabtu, 29 November 2014

Video dari Masa Alai

Catatan Unknown pada 9:15 PM 0 komentar
Choco Vanilla...
Kelas yang heboh.
Sudah lupa dari mana asalnya nama itu~


Video ini berisi profil kelas kami. Tentang keseharian dan keunikan dari masing-masing kami. Ada yang pantang menyerah, rajin, suka tertawa, punya semangat makan yang tinggi, suka gosip, hobi nge-net, suka bolos, selengekan, banyak gaya, tidur selalu, rajin pulang ke asrama, sering kabur, dewasa, kekanak-kanakan, apa saja.... ada.... Kami disini saling melengkapi.

Dan suasana istirahat, suasana dimana kami mengerjakan aktivitas-aktivitas yang kami mau, suasana yang paling saya rindukan. Ketika disuatu sudut beberapa orang sibuk belajar, disudut lainnya sibuk tidur, disudut lainnya sibuk menonton, disudut lainnya main game. Kalau saya biasanya sibuk membaca novel :D

Juga cita-cita kami, sebagian tercapai sebagian tidak. Saya termasuk sebagai yang tidak tercapai berarti, ya. Hehee... Cita-cita saat itu adalah editor dalam bidang kepenulisan. Memang sebenarnya dari kecil menginginkan bekerja di dunia tulis-menulis. Tapi ada jalan lain yang insyaallah lebih baik untuk saya yang diberikan Allah. It's okay. Buat teman-teman lain yang jurusan kuliahnya kini tidak sesuai dengan apa yang dicita-citakan, tetap semangat juga, ya... Banyak jalan menuju sukses!

Akhir kata, saya sangat merindukan masa-masa ini, setelah dulu saya tidak sabar untuk segera lulus SMA. Hehee... Jika ada kesempatan kembali ke SMA, saya akan sangat senang. Dan berharap dapat menjadi siswi yang lebih baik.

Kamis, 27 November 2014

Eratkan Ukhuwah Sesama Akhwat FSKI dengan Guling-Guling di Lantai

Catatan Unknown pada 9:15 PM 0 komentar
Siti Nabilah Fairuszita - Minggu, 23 November 2014, Departemen Istimewa Annisa mengadakan SCRUB (Saat Cumpul Pengurus Bareng), suatu acara untuk mempererat ukhuwah antar pengurus akhwat FSKI Ar-rais.  Acara diadakan di Gedung I FK Unand dan dihadiri pengurus akhwat dari berbagai departemen dan biro yang ada di FSKI FK UNAND.
Acara didahului dengan absen kehadiran departemen dan biro, kemudian dilanjutkan dengan game Rangking 1. Pertanyaan berkisar pengetahuan pengurus seputar FSKI. Pada babak 3 besar didapatkan 3 orang, yaitu Intan (Dawa’), Seilla (Kastrad), dan Nabilah (Dawa’) dan Seila maju sebagai pemenangnya. Selanjutnya, game kedua, dimana seluruh peserta dibagi menjadi empat kelompok dan memainkan game Teng-Teng Cantik. Dalam game ini peserta berguling-guling di ruangan. Suasana tampak sangat seru ketika game berlangsung. Selanjutnya, game ketiga, Estafet Sepeda Lambat. Disini peserta memainkan estafet sepeda, namun pemenang adalah kelompok yang berhasil mendayuh sepeda paling lambat.

Selasa, 25 November 2014

Beramal Seperti Lomba Berbelanja

Catatan Unknown pada 10:15 AM 0 komentar
Kebanyakan kita pasti pernah melihat reality show di televisi yang menampilkan 'lomba berbelanja'. Dalam lomba tersebut, perserta diberi keranjang kecil untuk diisi barang sebanyak-banyaknya hingga penuh. Lalu pemenangnya adalah yang harga belanjaannya paling mahal ketika dihitung di kasir. Mereka tidak mendapatkan waktu yang lama, paling banter hanya satu jam. Lalu, bagaimana cara menyiasati berbelanja dalam waktu sesingkat itu untuk jadi pemenang?
 Tentunya hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih barang yang mahal, karena semakin mahal pembelian, maka akan semakin besar kesempatan menjadi pemenang. Kedua, berhubung keranjang yang difasilitasi ukurannya tidak cukup besar, maka barang yang dipilih haruslah kecil. Jika mahal tapi ukurannya besar, tentunya tidak akan muat di keranjang. Ketika, waktu yang diberikan hanya sebentar, maka pilihlah brang-banrang yang dekat dengan kasir. Jika pembayaran dilakukan di lantai satu, maka tidak perlu jauh-jauh ke lantai tiga untuk membeli, karena berjalan jauh akan menghabiskan waktu.

Sabtu, 22 November 2014

Tentang Puisi

Catatan Unknown pada 9:49 AM 0 komentar
Dulu suka iseng ke perpustakaan atau ke gramedia, mencari buku-buku kumpulan puisi. Kini semua bisa diakses dari internet. Iseng-iseng mencari profil beberapa sastrawan, jadi tertarik berbagi beberapa puisi yang meluluhkan hati saya.

Check it out!

Yang pertama, adalah puisi yang sebenarnya entah siapalah penulisnya. Puisi didapatkan dari film yang hitz pada tahun 2002, yang tahun ini kembali di-up oleh Line Indonesia, Ada Apa dengan Cinta. Yang paling saya suka adalah puisi yang difilnya ditulis oleh Rangga dengan judul TENTANG SESEORANG.
Namun, yang membuat terkagum-kagum adalah ketika Dian Sastro membacakan puisi itu, penuh emosi namun datar, membuat puisinya benar-benar berarti.

Islamic Medical Fair 2014

Catatan Unknown pada 7:01 AM 0 komentar
Masih ingat dengan acara islami terbesar sepanjang sejarah KM FK UNAND!?



Yaa... Islamic Medical Fair (IMF). Acara paling meriah yang menggabungkan proker-proker unggulan di FSKI. Setelah sukses ditahun 2013, kini IMF kembali hadir menemani akhir tahun 2014. Pada kepo kan apa saja rangkaian acaranya?



Yuuk simak videonya ._.







Jangan sampai ngga ikutan ya!!!

Kamis, 20 November 2014

Talut dan Jalut

Catatan Unknown pada 7:05 AM 0 komentar
Era ini adalah era dimana nabi Musa telah lama meninggal dan Bani Israel terlunta-lunta tanpa diutusnya Nabi dan Rasul. Pada era tersebut, Bani Israel terbiasa membunuh para nabi dan keturunannya. Sementara sebuah kaum yang sangat kejam, Kaum Amaliqah yang dipimpin oleh Jalut, menjajah mereka, membunuh anak-anak mereka, dan menerapkan pajak yang tinggi, Hal itu membuat mereka mengharapkan Allah menurunkan seorang nabi pada mereka. Sementara kebiasaan Bani Israel membunuh para nabi menyebabkan tinggal satu kaum yang dipercaya akan membawa keturunan seorang nabi, Kaum Lawi, yang hanya tersisa satu wanita bernama Hubla. Maka kemudian mereka menjaga Hubla hingga Hubla melahirkan seorang putra bernama Syamil.

Syamil kemudian menjadi Nabi dan Bani Israel meminta kepadanya untuk mengutus seorang pemimpin yang akan memimpin mereka berjihad melawan Kaum Amaliqah. Sebenarnya Syamil tidak yakin dengan keinginan Bani Israel untuk berperang, namun beliau meminta kepada Allah.

Suatu hari, seorang pemuda bernama Talut mencari keledainya di depan rumah Syami. Dari tanduk binatang dan tongkatnya, Allah menunjukkan tanda-tanda kepada Syamil, bahwa yang akan menjadi pemimpin adalah yang tingginya setinggi tongkat tersebut dan mampu membuat minyak dalam tanduk mendidih. Maka ketika Talut masuk, minyak dalam tanduk mendidih dan tingginya pun sama dengan tinggi tongkat tersebut. Maka jelaslah bahwa Talut adalah pemimpin yang telah ditunjuk oleh Allah.

Rabu, 19 November 2014

Pacar Superhero

Catatan Unknown pada 9:31 AM 0 komentar
Dibalik pria sukses, terdapat wanita yang hebat. Ungkapan itu terpatri kuat dibenakku. Membayangiku kemanapun langkahku. Seperti papaku, seorang pengusaha sukses. Dibelakangnya, mama yang setia selalu ada baik itu mudah maupun susah. Baik kini, saat papa sudah kaya raya, maupun dulu saat sepeserpun receh tak ada ditangannya.

Begitupula dengan idola-idolaku, para superhero. Pahlawan-pahlawan super yang filmnya mampu membiusku berjam-jam di depan layar laptopku. Pembela kebenaran yang poster-posternya memenuhi dinding kamarku. Superman, Spiderman, Iron Man, maupun yang namanya tidak ada embel-embel “Man”, Thor. Merekalah inspirasi terbesar dalam hidupku. Dan di belakang mereka selalu berdiri seorang wanita hebat. Superman dengan Lois Lane, Spiderman dengan Mary Jane, Iron Man dengan Pepper Potts, dan Thor dengan Jane Foster. Dan begitulah aku ingin tumbuh dewasa, menjadi wanita hebat yang berdiri di belakang seorang superhero.

Selasa, 18 November 2014

Adek dan Bantal Busuk

Catatan Unknown pada 7:38 PM 0 komentar
Adek adalah sepupuku, namanya Muhammad Fadlan Alhael, panggilannya Bilal -___-. Di keluarga besar kami, ia lebih akrab dipanggil Adek. Karena diantara semua cucu Abak Gaek (panggilan kepada kakek kami), ialah yang paling kecil. Rumah Adek dan rumahku ada dalam satu kota. Jadi, jika ibunya pergi bekerja, Adek kerap dititipkan di rumahku. Kadangkala Adek tidak mau pulang karena keasyikan bermain dan menginap di rumahku.
Foto Adek dan Abang Imam sedang tidur. Bantal busuk yang dipakai Adek warna putih dengan motif Hello Kitty

Senin, 17 November 2014

Spektrum November 2013

Catatan Unknown pada 8:48 AM 0 komentar
Pastinya sudah sangat terlambat untuk post tentang Buletin Spektrum yang terbitnya sudah dari setahun yang lalu. Namun mau sedikit pamer nih... Buletin Spektrum November 2013 ini adalah buletin nasional pertama yang saya berkontribusi didalamnya, sebagai layouter.

Sebelumnya, Spektrum itu apasih?

Spektrum adalah buletin yang rutin diterbitkan oleh BPN ISMKI (Badan Pers Nasional Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Idonesia). BPN ISMKI sendiri adalah organisasi nasional mahasiswa kedokteran se-Indonesia yang membawahi bidang jurnalistik. Nah, kebetulan salah satu unit kegiatan mahasiswa yang saya ikuti, BROCA (UKM Jurnalistrik Fakultas Kedokteran Unand), adalah institusi yang bernaung ke BPN ISMKI. Karena itu kami mendapat tender pengerjaan buletin Spektrum.

Nah, ini dia link online dari buletinnya...


Selamat membaca ^___^

Rabu, 12 November 2014

INTJ

Catatan Unknown pada 11:29 PM 0 komentar
Mengenali diri sendiri merupakan hal yang sangat penting dalam meraih kesuksesan. Dengan mengenal diri, kita akan tahu batas-batas kemampuan kita dan bakat-bakat kita. Kelebihan dan kekurangan yang ada pada diri kita nantinya akan menjadi tolak ukur perencanaan kita dalam memulai langkah maju.

Sebuah tes kepribadian yang bernama MBTI, tapi saya lupa untuk menghafal kepanjangannya, hehe... iseng-seng saya ikuti. Bukan sekali dua kali sebenarnya saya mencoba tes semacam ini, dan hasilnya memang selalu sama. Sepertinya sedari dulu saya tidak berubah, memang sulit untuk berubah.

Selasa, 11 November 2014

Tonsilitis

Catatan Unknown pada 6:11 AM 0 komentar
Tonsilitis atau yang dalam bahasa awam lebih dekenal dengan penyakit amandel merupakan peradangan yang terjadi pada tonsil. Tonsil sendiri adalah kumpulan jaringan limfoid yang berada di belakang rongga mulut. Tonsil palatina, tonsil lingual, dan tonsil adenoid membentuk lingkaran yang disebut cincin waldayer. Yang kerap mengalami tonsilitis adalah tonsil palatina.
Dalam praktek kedokteran, tonsilitis merupakan penyakit yang sering sekali dijumpai. Sebenarnya merupakan penyakit yang ringan dan dapat sembuh dengan antibiotik. Namun, jika tidak dijaga agar tidak meradang, dapat berkomplikasi juga ke abses peritonsil, abses parafaring, demam reumatik, dan glomerulonefritis akut. Jika tonsil yang membesar menghambat jalan nafas, maka pasien akan mengalami sleep apnea, atau kesulitan bernapas ketika tidur. Jika mengalami sleep apnea maka disarankan untuk operasi. Karena jika terjadi terus-menerus, dapat mengganggu siklus tidur dan mengganggu jalan udara ke otak.

Sabtu, 08 November 2014

Lee Seung Gi - Will You Marry Me

Catatan Unknown pada 11:38 PM 0 komentar
Awalnya suka lagu ini karena musiknya asyik. Karena lagunya menggunakan bahasa Korea, sayapun tidak paham artinya. Maka jadilah lagu ini dapat dijadikan teman begadang saat bikin Learning Objective untuk mempersiapkan tutorial, soalnya saya tidak akan terlena dengan liriknya. Ternyata, seorang teman yang Korea Addict akhirnya menceritakan kepada saya apa arti lagu ini. Jadilah saya menyukai liriknya yang menggelikan, membuat tersipu malu. Hahaa...

Dan ini lirik yang paling menggelikan tersebut
Na dalmeun aeehana nuh dalmeun aeehana nako
Chunnyun mannyun apeujimalgo nan salgo shipeundae (baris ke 4 & 5)

Yuk Simak terjemahan bahasa Indonesianya.!

Jumat, 07 November 2014

Bye Bye...

Catatan Unknown pada 1:55 AM 0 komentar

Blog ini template nya bukan saya sendiri yang membuat. Template terakhir yang saya coba buat stagnan sampai tiga bulan karena sibuk kuliah dan organisasi. Maklum lah, bertambah senior di kampus dan bertambah semester, semakin sibuk. Maka dari pada template yang tidak jadi-jadi itu dibiarkan menghiasi blog saya, lebih baik saya langsung download template jadi di http://www.ipietoon.com/ hehe... Namun background headernya saya modifikasi jadi kartun buatan saya.

Sekarang, saya sudah benar-benar akan fokus kuliah. Tidak adalagi waktu untuk utak-atik HTML ataupun CSS. Buku-buku koleksi saya akan disumbangkan (untuk saya di masa depan).

Yah, begitulah, sekian curhatan gaje saya... Mohon doakan skripsi saya cepat kelar, organisasi lancar, dan kegiatan non kampus juga berbuah kesuksesan.

Amin...

Sebenarnya ini pun adalah blog baru. Postingannya semua saya impor dari blog lama. Blog lama saya entah berapa kali sudah diutak-atik templatte nya. Sudah tidak asyik lagi. Jadi, selamat datang blog baru., bye bye blog lamaa... HAPUS AKUN

Selasa, 04 November 2014

Upgrading Akhwat Dawa, Detik on Taplau

Catatan Unknown pada 1:00 PM 0 komentar
Sebelum menceritakan kisah seru perjalanan kami, izinkan saya memperkenalkan apa itu detik. Detik adalah singkatan dari Dawa' mEmang canTIK, sebutan untuk lima orang akwat yang aktif di Departemen Dawa'.

Hari, itu, Selasa, 28 Oktober, kami menghadapi Inti dan DPP FSKI dalam mempertanggungjawabkan proker kami selama setengah tahun kepengurusan. Cukup tegang, kami ditanyakan tentang beberapa hal. Setelah selesai, kami berkumpul di depan Gedung I, sekedar bercakap-cakap membahas ini dan itu. Entah dari siapa datangnya, muncullah ide untuk menghibur diri di tengah kepengurusan dengan jalan pagi ke taplau, yang selanjutnya kami sebut upgrading.

Sabtu, 01 November 2014

Magang Departemen Dawa' FSKI

Catatan Unknown pada 8:23 AM 0 komentar
FSKI FK Unand pada tahun ini memberlakukan 'magang' bagi peserta Open Recruitment nya. Ini merupakan hal baru di FSKI. Tiga minggu berlalu, progress magang belum terlalu terlihat. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengalaman dari pengurus FSKI sendiri dalam urusan memagangkan peserta OR.

 But, It's Okay...

Masih ada beberapa minggu ke depan yang tersisa.

Nah, di Departemen Dawa' sendiri, alhamdulillah magang ini terlaksana. Dan datangnya peserta magang merupakan anugrah tersendiri bagi departemen Dawa'. Karena pada dasarnya, Departemen Dawa' yang bergerak dalam bidang tulis-menulis butuh link dari semua angkatan. Karena itu, keberadaan peserta magang yang berasal dari angkatan termuda (2014) ini sangat meringankan tugas-tugas kami.

Kamis, 30 Oktober 2014

Job Layout Selama Kuliah

Catatan Unknown pada 8:42 PM 0 komentar
Untuk pertama kalinya berdiri di depan, bukan untuk bercerita, bukan untuk berpuisi, bukan untuk memandu sebuah acara, bukan untuk menjadi orang yang berbicara berbasis skenario. Tapi untuk membagi ilmu sebagai seorang pemateri!? Aah, sungguh rendah rasanya. Walaupun pada dasarnya belum tentu pemateri lebih banyak ilmunya daripada yang diberi materi, tetap saja seakan-akan berdiri di depan, memberi penjelasan, seperti dosen yang lebih banyak ilmunya. Padahal sebenarnya, sarok-sarok kuaci yang kebetulan diberi amanah untuk membagi ilmu yang hanya sedikit. Sudah sedikit dibagi-bagi -___- tapi membagi ilmu insyaallah tidak berkurang pahalanya.

Dan hari ini, ketika saya berdiri di depan, bersama laptop, corel draw, dan infokus, berbagi materi tentang layout. Dihadapan saya duduk peserta BBMK Broca 2014, yang kebanyakan berasal dari kalangan anak baru (angkatan 2014). Beberapanya ada yang angkatan 2013 dan satu orang angkatan 2011. Jumlah mereka tidak banyak, tidak sampai setengah ruangan.

Selasa, 14 Oktober 2014

K-Pop Mengikis Budaya Islam dan Bangsa Indonesia

Catatan Unknown pada 10:24 AM 0 komentar


Pada tahun 2002 lalu, sebuah stasiun televisi swasta menampikan drama berjudul “Endless Love”. Jalan ceritanya yang menarik membuatnya cukup digandrungi masyarakat, terutama kaum hawa. Drama itulah yang kemudian menjadi awal mula merambahnya Korean Wave di Indonesia dan membawa puluhan judul drama korea lain memasuki industri hiburan dalam negri. Memasuki dekade selanjutnya, bukan hanya drama, namun juga boyband dan girlband Korea ikut menginvasi. Boyband dan Girlband asal Indonesia bermunculan. Genre lagu, dance, desain pakaian, rambut, dan profil yang ditampilkan nyaris sama dengan yang ada di Korea. Bahkan bahasa Korea sendiri, menjadi minat yang cukup besar dipelajari oleh kaula muda Indonesia.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Cartoon of Dila

Catatan Unknown pada 9:18 PM 0 komentar
Ada yang suka vector art?
Saya mencoba vector art sejak 2013 lalu, dan cukup menyukainya. Walau hasilnya masih kacau balau, tapi tidak ada salahnya diabadikan di blog ini :))

Cartoon of Dila by me ._.

Ini foto teman saya, namanya Fadhilah Azhimi, yang minta dibuatkan kartun dirinya :)

Rabu, 24 September 2014

Lirik Jendela Kehidupan - Saujana

Catatan Unknown pada 9:52 PM 0 komentar
Ada yang tahu nasyid ini?
Kebanyakan pecinta nasyid di kampus yang saya kenal tidak tahu dengan nasyid ini.
Tapi, bukan salah untuk coba mendengarkannya :))
Nasyid ini so... beautiful...

Ini liriknya!!!

Aku ingin hidup secerah mentari
Yang menyinar di taman hatiku
Aku ingin seriang kicauan burung
Yang terdengar di jendela kehidupan 
Aku ingin segala-galanya damai
Penuh mesra membuat ceria
Aku ingin menghapus duka dan lara
Melerai rindu di dalam dada 
Sedamai pantai yang memutih
Sebersih tetesan embunan pagi
Dan ukhuwah kini pasti berputik
Menghiasi taman kasih yang harmoni 
Seharum kasturi
Seindah pelangi
Segalanya bermulaaaa....
Disini...

Indah bukan!? 

Kamis, 18 September 2014

Write and Listen The Music!

Catatan Unknown pada 10:05 PM 0 komentar
Keep writing with your music of soul!




Selasa, 02 September 2014

Membuat ATM Baru

Catatan Unknown pada 11:05 AM 0 komentar
Kakiku tetap melangkah biar panas menerpa siang itu. Keringat yang bercucuran kuabaikan. Aku butuh kartu itu, ya, ATM. Kartu yang tanpanya aku akan kelaparan sepanjang hidupku. Kalaupun bisa langsung mengambil uang ke bank, maka aku akan kena biaya 10.000 ribu rupiah. Karena itu, sebelum perutku semakin lapar, sebelum sisa energiku mendekati empty, sebelum metabolisme di tubuhku berhenti, aku harus segera mengurusnya, ATM!!!

Maka aku berjuang siang itu dengan segenap tenagaku, tumpah darahku. Tujuanku, Bank B**, tempat dimana aku dapat membuat ATM baruku, untuk menyambung hidupku.

Sesampainya di bank...
Costumer Cervice: Maaf, Dek, buku tabungannya ada?
Aku: Apa!?

Rabu, 13 Agustus 2014

My Cartoon

Catatan Unknown pada 9:46 PM 0 komentar
My cartoon face




















Sabtu, 26 Juli 2014

Piala Dunia Vs Piala Akhirat

Catatan Unknown pada 12:21 PM 0 komentar
-Ditulis oleh Ines Selfina pada Dawa' Mini Edisi 1 - Juni 2014 Thn XV-


Tidak terasa hanya dalam hitungan beberapa hari lagi, pesta sepak bola terakbar sejagad raya akan segera mengguncangkan dunia beserta seluruh penghuninya. Gegap gempita dan sorak sorai akan turut menghiasi layar kaca. Selain siaran televisi, media lain seperti koran, majalah, dan dunia maya pun tak mau ketinggalan. Twitter, facebook, instagram, youtube, bukanlah suatu hal yang mustahil piala dunia akan mengambil posisi utama di sana. Topik pembicaraan seputar World Cup tak dapat kita pungkiri, mulai dari skor pertandingan, man of the match, pemain yang cidera, serta luapan kegembiraan karena tim favorit menang akan terdengar dimana-mana.

Indonesia Sebagai Pusat Mode Hijab 2020

Catatan Unknown pada 12:14 PM 0 komentar
-Ditulis oleh Irawati Fauziah Fiska pada Dawa' Mini edisi 1 - Juni 2014 Thn XV-

        Tren fashion terus mengalami perubahan dan perkembangan. Di Indonesia, terjadi perkembangan model busana muslim untuk kaum perempuan. Kondisi ini memunculkan banyak desainer berbakat serta pelaku bisnis disektor ini. Indonesia juga merupakan populasi muslim terbesar di dunia serta kekayaan kultur dari ribuan suku yang tersebar di Nusantara. Dengan kondisi ini, indonesia berpeluang besar menjadi kiblat Islamic Fashion dunia. Kementrian Pariwisata dan Ekonomi kreatif optimis Indonesia dapat menjadi pusat busana muslim dunia tahun 2020 karena memiliki keunggulan dibandingkan negara-negara lain.

Jumat, 11 Juli 2014

Gaza Under Attack

Catatan Unknown pada 12:43 AM 0 komentar
Akankah kita diam ketika Gaza dibrutali Israel?
Tidak!
Walau kita tidak ikut berperang, walau kita tidak turut merasakan gema bom dimana-mana. Tapi marilah kita disini tidak lupa untuk #boycott #donate #publish dan #PRAY



Ini adalah karakter laki-laki pertama yang saya buat. Jadi ceritanya, saya menggunakan DP pray for gaza dengan gambar kartun yang saya buat tapi versi perempuan. Kemudian, salah satu teman saya, Doni, yang gendernya laki-laki meminta saya membuat yang versi laki-lakinya. Maka jadilah kebingungan, soalnya sulit mengimajinasikan laki-laki. Apalagi rambutnya, pastilah lebih susah dari pada sekedar membuat jilbab. Badannyapun agak sulit mengukur apakah sudah proposional atau belum.

Dan, akhirnya saya mendownload gambar anime untuk mencocokkan badannya dan membuat rambut asal-asalan.
Hmmm.... sudah seperti laki-laki kan ya gambarnya :D



Kamis, 10 Juli 2014

Pesta Ramadhan

Catatan Unknown pada 10:34 AM 0 komentar
Ramadhan berlalu hampir setengahnya. Rutinitas bangun sahur tidak lagi seberat diawal. Sebagian orang masih beraktivitas seperti sediakala, sebagian lagi melewati siang ramadhan dengan bersantai di rumah. Jarum jam berputar, senja menjelang, maghrib pun tiba. Adzan berkumandang, waktu buka datang. Tidak seluruhnya masyarakat, namun sebagian besar menjadikan waktu buka puasa seperti pesta. Masakan terhidang di meja, mulai dari jenis A sampai jenis Z. Belum lagi takjil yang dibeli di Pasar Beduk. Ups, beberapa menit lalu dapat juga gorengan dari tetangga. Ketika waktu berbuka tiba, semua seperti hendak dimakan. Comot ini comot itu, akhirnya kekenyangan. Sholat maghrib jadi malas-malasan. Mending habis sholat tilawah dulu, tapi faktanya langsung makan nasi. Rencananya mau tarawih, malah ketiduran.

Salahkah kita?

Tidak juga.

Sekarang mari kita lirik saudara kita di Palestina. 74 orang sudah menjadi syahid dan 500 lainnya luka-luka atas serangan brutal Israel yang tidak pandang buluh. Perkampungan warga pun ikut diserang. Ketika Ramadhan tiba, bangun sahur mungkin bukan rutinitas, karena sudah terjaga sepanjang malam dengan perasaan was-was. Dan saat siang, baik yang beraktivitas maupun bersantai, tetap saja tidak bisa melewatinya dengan nyaman. Dan saat adzan berkumandang, berbuka seadanya [jika ada]. Ketika kita bisa mendengar menggelegarnya bunyi beduk, mereka disana bisa mendengar menggelegarnya bom-bom Israel. Ketika kita malas-malasan sholat tarawih di masjid, mereka disana tetap semangat walau nyawa di tepi jurang.

Mungkinkah mereka bisa menikmati makanan A sampai Z?
Mungkinkah mereka bisa menikmati takjil hasil ngabuburit?
Mungkinkah mereka bisa menikmati PESTA RAMADHAN yang kerap kita rasakan?

Salahkah kita?

Hmmm...

Jadi, kita musti gimana???

1. BOYCOTT
2. DONATE
3. PUBLISH
4. PRAY

Apa yang di boikot? Segala produk yang keuntungannya entah kemana dibawa pergi. Uang yang kita belanjakan untuk Coca-cola, Mc Donals, Danone, dan banyak lagi lainnya, akan menjadi peluru yang menghancurkan saudara kita di Palestina. Berusahalah sebisa mungkin menggunakan produk yang tidak masuk daftar boikot ini.

Donasi? Mari sisihkan sebagian uang kita untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina. Kita yang sudah terbiasa mandi makanan tiap bulan puasa, mulailah menguranginya. Kurangi uang yang kita gunakan untuk pesta ramadhan dan donasikan ke Palestina.

Publish? Sebanyak-banyaknya sebarkan info kebrutalan Israel ke seluruh pelosok dunia. Via BBM, Whatsapp, FB, Twitter, semuanya. Agar semua orang tahu bagaimana kejinya mereka terhadap rakyat Palestina.

Terakhir, do'a. Tiap waktu, jangan lupa sempatkan tengadahkan tangan kita. Memohon pada Allah atas saudara-saudara kita disana.

Jadi, mulai sekarang, mari kita peduli. Jangan sampai ramadhan kita habis dengan pesta saja. Tapi juga habis dengan ibadah dan do'a yang banyak untuk Palestina.

Silahkan gambar ini di-copy dan disebarkan.

Senin, 07 Juli 2014

Gawean Baru

Catatan Unknown pada 12:46 PM 0 komentar
Mau curhat kegiatan saat waktu diluang-luangkan...

Aku hobi membaca novel, setelah habis satu novel, biasanya mulai ngetik-ngetik. Setelah bosan ngetik-ngetik, mulai lirik-lirik film, sambil nonton film, asyiknya lipat-lipat origami. Atau sambil ngemil yang manis-manis. Hihi... Film habis, mulai deh gunting sana-sini, hias-hias dinding kamar. Terus, jika sore, sambar HP, pergi diam-diam sendirian, cari objek-objek menarik untuk difoto (kamera ngga punya sih). Sambil wisata kuliner juga kalau kantong lagi penuh. Hihi... Sudah di tempat sepi, sendiri, sambil mendengar deburan ombak, paling asyik keluarkan buku, coret-coret menumpahkan kegalauan. Kalau lagi ngalir, jadi deh puisi. Kalau lagi buntu, sobek kertas, buang.

Nah, akhir-akhir ini ada hobi baru. ART VECTOR!!!
Dan dibanding semua-semua yang diatas, sepertinya ini lebih bermanfaat...
Check itu out!!!



Mulai dari mencoba membuat foto sendiri jadi kartun. Sebenarnya cuma jiplak doang, terus diwarnai. Dan hasilnya lumayan lah. Gambar diatas terlihat lebih cantik dari orang aslinya, hehe... Tapi orang aslinya punya hati yang lebih cantik daripada gambarnya. (Memuji diri sendiri, daripada ngga ada yang muji).


Terus mulai minta foto orang buat dijadikan kartun...
Masih jiplak nih ceritanya.


Kemudian berniat membuat hal yang lebih bermanfaat. Pakai kata-kata motivasi gitu...


Lalu mencoba mengurangi jiplak-menjiplak. Masih ada unsur jiplaknya, memang. Jiplak mata dan jilbab foto teman.

That's all!!!
Hobi baru!
Gawean baru!

Masih banyak kekurangan memang, tapi, tetap semangat! Terus mencoba, terus belajar! Untuk menghasilkan 'sesuatu' yang lebih baik...


*NB: Pengennya bikin kartun yang memotivasi para muslimah. Semoga suatu saat nanti tercapai~

Jumat, 27 Juni 2014

Yoyoh Yusroh, Sosok Muslimah Teladan

Catatan Unknown pada 12:22 PM 0 komentar
Sosoknya memang  sederhana dan bersahaja. Ia merupakan salah satu dari ke-4 orang pimpinan Komisi VIII DPR yang membidangi masalah agama, sosial dan pemberdayaan perempuan. Bunda Yoyoh Yusroh merupakan perempuan yang sangat getol berorganisasi. Bahkan semenjak masih remaja, dirinya sudah aktif mengikuti organisasi seperti pelajar islam Indonesia, tahun 1980an, bahkan juga pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Menurut Bunda Yoyoh keaktifannya di sejumlah organisasi dan LSM dilakukan semata-mata untuk menegakkan amar ma ruf nahi munkar.
Keterlibatannya dalam kerja dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah di tengah masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap muslimah. Ia adalah sosok yang gigih memperjuangkan RUU Pornografi dan mengusulkan kemungkinan TNI wanita berjilbab.
 Beliau juga memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat padat bisa dilihat dari rentetan tugas  dan penghargaan yang beliau dapat. Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun 2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia.  Tak hanya itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun 2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001. Sebuah gambaran sekaligus teladan, seorang ibu yang sukses meramu antara ranah domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.

Minggu, 22 Juni 2014

Pengecut

Catatan Unknown pada 11:18 AM 0 komentar
*Sebuah cerpen

Aku tak pernah tahu berapa banyak kini yang mereka percayakan padaku. Yang kurasakan, tiap aku bicara, tiap aku memimpin, aku menjadi orang paling lemah diantara semua yang ada. Aku merasa rapuh, seakan-akan aku adalah pilihan yang salah. Aku merasa tak pantas ada disana dan ingin hilang saja ditelan bumi. Aku takut mengambil keputusan, aku takut membuat gebrakan besar, aku seperti onggok daging yang siap dihina karena kesalahan. 
Ya, aku pengecut. 

Pengecut yang tak tahu diri dan berani berdiri di depan. Dan benar-benar tanpa persiapan.

Andai mereka tahu, aku hanya debu yang peduli pada diriku sendiri. Aku hanya orang yang mebayangkan suatu hari aku bisa menjadi terkenal. Aku hanya manusia dengan pikiran sempit yang mempunyai mimpi untuk diriku sendiri. Aku tak pernah peduli pada yang lain. Pada temanku, apalagi umat. Dan kini, mereka menugasiku untuk memikirkan yang lain, memikirkan tangan-tangan kewenangan yang semena-mena, memikirkan jiwa yang tersudut di pojok nista, memikirkan kupu-kupu beterbangan yang tak tak tahu arah.

Adakah mereka mengerti, aku merasa minder. Minder pada orang-orang yang hatinya memang untuk umat. Minder pada orang-orang yang tulus bekerja untuk orang lain. Minder pada orang-orang yang niatnya semata-mata karena Allah.

Ya, aku rapuh...

Rapuh karena lemah, lemah karena aku begitu picik.

Aku ingin berteriak, "Jangan aku! Semua akan hancur karenaku." Tapi mereka bilang semua itu jadikan saja cambuk untukku.

Aah, benar-benar cambuk. Cambuk yang membuatku perih begitu perih. Cambuk yang melukai seluruh jiwaku. Cambuk yang menghukumku karena baru diawal, aku sudah melakukan KESALAHAN BESAR. Ya, aku tercambuk.

Kini apa? Aku sudah salah melangkah, aku sudah gagal merencanakan, aku benar-benar ingin hilang! Tak ingin ada yang melihatku berjalan. Aku tak mau terlihat oleh mereka yang jauh lebih kuat dari pada aku. Yang lebih pantas mengemban semua ini. Mereka yang lebih baik perencanaannya dan jauh dari kesalahan.

Aku menyesal, kenapa tidak dari awal aku menolahnya.

Aku pengecut!

Rabu, 28 Mei 2014

Pria Tambun

Catatan Unknown pada 12:27 PM 0 komentar
Created by: Intan Ekaverta

Gaffa kecil dengan tubuh kurusnya setengah berlari menerobos keramaian pasar, menyelip diantara orang-orang dewasa. Sesekali ia menoleh ke belakang, melirik pria tambun berkepala botak yang sedari tadi mengikutinya.
Braaakkk....
“Oh Tuhan! Apa yang dilakukan gadis kecil ini?” histeris seorang wanita gemuk ketika Gaffa tanpa sengaja menabrak sebuah keranjang dan menumpahkan berkilo-kilo jeruk.
Ingin sekali Gaffa berhenti sejenak, meminta maaf dan membantu wanita itu mengumpulkan jeruk yang berserakan. Namun jiwanya diliputi rasa cemas. Pria tambun itu tak jua berhenti dari langkahnya, membuat Gaffa melupakan sopan santun.
Dan...
“Sial!” keluh Gaffa. Ia telah keluar dari kerumunan pasar. Orang-orang tidak ramai lagi. Di hadapannya kini terpapar hamparan luas gurun pasir yang diselingi pepohonan kurma. Ia sempatkan sedikit menoleh ke belakang, pria tambun itu masih mengikutinya. Tanpa pikir panjang Gaffa kembali memacu kakinya, berlari sekencang yang ia mampu menjauhi pasar.
Napasnya mulai terengah-engah, cukup jauh sudah ia berlari dari pasar. Gaffa mencoba melirik ke belakang, pria tambun itu tak begitu jauh dibelakangnya.
“Tidak!” gumam Gaffa. Ia mempercepat larinya. Dadanya sudah semakin sesak. Samasekali ia belum pernah melihat pria tambun itu sebelumnya dan tidak tahu apa-apa akan alasan pria itu mengejarnya.
Yang Gaffa tahu saat ini ia harus terus berlari dan berlari hingga langkahnya terhenti di depan sebuah tebing tinggi yang membatasi lereng desanya dengan desa sebelah. Tidak mungkin ia bisa memanjat curam tebing itu tanpa bantuan apapun. Hatinya mulai pasrah walau otaknya tetap bekerja mencari celah.
“Berhentilah Gaffa!” teriak pria tambun itu.
“Dia tahu namaku.” Benak Gaffa. Ia berbalik, sementara napasnya tak lagi beraturan. Pria tambun itu kini tepat berdiri dihadapannya tanpa sesak sedikitpun seperti yang Gaffa rasakan.
Selangkah dua langkah, Gaffa mundur perlahan, semakin mendesak ke arah tebing. Hingga pada langkah kelima tebing itu benar-benar telah menempel dipunggunya.
“Hahahaha...” Tawa pria tambun itu menggema pada bebatuan tebing.
Gaffa kini hanya bisa menatap pria itu pasrah, ia pun tak tahu kemana lagi harus berlari. Sementara dadanya yang terasa penuh membuatnya tak lagi mampu untuk sekedar berteriak.
“Kau tak akan bisa lari lagi. Hahaha...” tawa pria tambun itu semakin kuat. Dari belitan kain pada kaki kanannya pria itu mengeluarkan sebilah pisau. Lalu perlahan pria itu maju mendekati Gaffa sehingga Gaffa dapat melihat jelas dua mata garang pria tambun itu.
“Tunggu!” titah Gaffa.                                          
“Apa lagi anak dungu?” tanya pria tambun itu kasar tanpa sama sekali menurunkan mata pisaunya.
“Sebelum kau membunuhku, kumohon ijinkan aku berdo’a!” pinta Gaffa tegas. Hatinya benar-benar telah diliputi rasa takut, namun ia tak ingin sosok tambun itu tahu ketakutannya.
Gaffa merogoh sakunya, dari sana dikeluarkannya sebuah batu emerald, hadiah pemberian almarhumah ibunya pada ulang tahunnya yang kesepuluh. Sambil menenangkan diri digenggamnya batu emerald itu penuh harap. Matanya yang lelah mulai dipejamkan erat. Dalam hati ia mencoba bicara pada ibunya, memohon untuk memberinya sedikit terang agar ia bisa mengakali pria tambun didepannya ini.
***
Fanny menekan kuat penanya membuahkan tanda titik diakhir paragraf cerita tentang Gaffa. Matanya yang berjam-jam terpaku pada kertas kini mulai menyusuri seisi kamar. Pena hitam yang lama digenggamnya mulai diputar-putar pada sela jemarinya.
Ia kehabisan ide. Ia tak tahu lagi harus menuliskan apa pada cerita tentang Gaffa. Haruskah Gaffa benar-benar dibunuh oleh pria tambun itu? Atau lebih menarikkah jika ibu Gaffa memberikan kekuatan rohnya sehingga sesuatu yang ajaib terjadi sehingga Gaffa selamat dari cengkraman Pria tambun itu?
“Haaah...” keluh Fanny. Ia berdiri meluruskan pegal punggunya. Pena hitam itu masih diputar-putar ditangannya sembari berjalan menuju jendela kamar yang menghadap ke jalan setapak dibelakang kamarnya. Dari sana ia bisa melihat hijaunya pepohonan jeruk, bagian kecil dari perkebunan kakeknya yang ranum. Matanya terasa segar, penatnya sejenak hilang.
Beberapa menit berlalu, tiba-tiba sesuatu memecah lamunannya. Fanny terkesiap, ada seseorang yang lewat di jalan setapak itu, seseorang yang tidak diketahuinya, tapi dikenalnya dengan jelas. Seseorang yang beberapa saat lalu ditulisnya sebagai tokoh antagonis dalam ceritanya. Ya, pria tambun itu. Pria berkepala botak dan mata garang, dengan sebilah pisau bersarang pada belitan kain di kaki kanannya.
Masih antara percaya dan tidak, segelintir rasa takut tibamulai merasuki Fanny. Dalam cerita yang ditulisnya, pria tambun itu adalah sosok yang sangat kejam. Pikirannya semakin tak karuan, berbagai bayangan bergelayutan dipikirannya.
Tok... tok.. tok...
Sebuah ketukan kasar melayang di pintu rumahnya. Suara itu terdengar begitu seram, apalagi Fanny seketika menyadari ia sedang sendirian di rumah. Tanpa dapat berpikir lagi Fanny mengunci engsel pintu kamarnya lalu duduk meringkuk di kasurnya, bersender takut ke sudut dinding.
Tok... tok... tok...
Ketukan kasar itu terdengar lagi, kali ini semakin kuat.
Fanny semakin takut, ingin rasanya ia memanjat keluar dari jendela kamarnya. Namun kakinya seketika menjadi kaku, tidak bisa digerakkan lagi.
Gdubraaak...
“Tidak...” bisik Fanny pada dirinya sendiri.
Pintu rumahnya telah didobrak. Kini langkah kaki pria tambun itu menelusuri ruangan rumah, terus masuk dan... Gdubraak....
Kini pintu kamar Fanny didobrak keras.
“Hahahahha.....” Pria tambun itu tertawa keras penuh kemenangan menemukan Fanny yang ketakutan.
Sementara Fanny terbelalak heran, tokoh yang digambarkannya dalam cerita Gaffa kini nyata berdiri dihadapannya. Sebilah pisau di belitan kain pada kaki kanan pria tambun itupun telah tergenggam erat ditangannya. Sebilah mata pisau menantang dua mata Fanny yang ketakutan.
Fanny mencoba tenang dan berpikir keras. Mungkinkah ini semua ada hubungannya dengan rencana Fanny membunuh tokoh Gaffa dalam cerita itu? Ia melirik pada pena yang tadi diputar-putarnya, pena yang tintanya telah menorehkan cerita yang nyata.
“Tunggu!” titah Fanny, mencoba meningat kalimat yang diucapkan Gaffa dalam ceritanya.
“Apa lagi anak dungu?” tanya pria tambun itu kasar tanpa sama sekali menurunkan mata pisaunya.
“Sebelum kau membunuhku, kumohon ijinkan aku berdo’a!” pinta Fanny tegas. Hatinya benar-benar telah diliputi rasa takut, namun ia tak ingin sosok tambun itu tahu lebih jauh akan ketakutannya.
Fanny mulai menggenggam erat penanya. Ia berharap kertas tempat ia menuliskan cerita kini ada dihadapannya. Namun apa daya, kertas itu jauh dimeja. Ia mulai memejamkan mata. Dalam hati, ia seolah-olah berbicara pada pena itu, menyuruhnya untuk menuliskan keselamatan Gaffa dan keselamatannya.
***
Hannah menekankan jemarinya pada meja membuat bunyi krek yang menghilangkan pegal tangannya. Entah sudah berapa lama ia mengetik, cerpennya tentang pria tambun yang muncul dalam kisah Fanny kini hampir selesai. Namun Hannah bingung, ending apa yang bagus sebagai penutup dari cerpen tak masuk akalnya ini.
Sejenak ia berpikir untuk membuat sosok Gaffa mati dan begitu juga Fanny. Namun sejenak lagi ia berpikir untuk membuat sosok Gaffa hidup dan Fanny mati. Ia mulai jenuh memikirkannya ketika ia memutuskan untuk keluar kamar, sekedar mengambil segelas orange juice di dalam kulkas.
Namun sungguh aneh, matanya terbelalak kaget begitu ia membuka pintu kamar. Seseorang telah berdiri disana. Ya, sosok pria tambun yang diciptakannya sebagai tokoh dalam cerpennya. Pria botak bermata garang.
Hannah mulai takut, ia mundur beberapa langkah kembali memasuki kamarnya sementara pria tambun didepannya juga maju perlahan dengan pisau yang kini telah ada dalam genggamannya.
“Astaghfirullahal’azhim, Tidak mungkin.” Benak Hannah nyaris tak percaya pada apa yang dilihatnya. Ini kejadian yang sama dengan dua kejadian pada cerpennya. Tak dapat dipercaya.
“Hahahaha....” pria tambun itu mulai tertawa keras.
Hannah terus mundur dan mundur hingga punggungnya menempel pada dinding kamar. Ia diliputi takut dan kebingungan. Bagaimana mungkin cerpennya yang hanya fiktif dapat menjadi kenyataan. Perlahan, ia mencoba mengingat bait akhir dari cerpen itu, bait yang juga diulang Fanny dari cerita Gaffa.
“Tunggu!” titah Hannah.
“Apa lagi anak dungu?” tanya pria tambun itu kasar tanpa sama sekali menurunkan mata pisaunya.
“Sebelum kau membunuhku, kumohon ijinkan aku berdo’a!” pinta Hannah tegas.
Untuk sejenak, Hannah benar-benar dibuat semakin bingung. Sungguh menyedihkan, jika Gaffa menggenggam batu emeraldnya dan Fanny menggenggam penanya, maka ia tidak sedang menggenggam benda apapun. Namun berusaha untuk tetap berpikir jernih hingga ia sadar bahwa bukan benda-benda itu yang akan menyelamatkan nyawanya. Bukan batu emerald ataupun pena yang berkuasa atas dirinya dan segala kisah tak masuk akal ini. Tapi Allah. Ya, Allah, Tuhan semesta alam, yang menciptakan, menjaga, menghidupkan, dan mematikan.
Hannah mulai menutup matanya, menengadahkan dua tangannya yang kosong penuh harap, “Hasbunallahu wa ni’mal wakil...” kemudian dari bibirnya terlantun ayat kursi serta dzkir-dzikir lainnya. Ia meminta keselamatan hanya pada Allah dan memasrahkan diri. Jika memang harus mati ia berharap Allah menerima segala amal baiknya.
Selesai sudah Hanna berdo’a, kini ia mulai membuka matanya, namun terasa berat. Begitu matanya terbuka, keadaan telah berubah. Ia tidak sedang berdiri terdesak pada dinding dan di depannya tidak ada sosok pria tambun itu melainkan sedang duduk di kursi belajarnya dengan laptop terpampang di atas meja. Kepalanya terangkat berat dari punggung tangan yang barusan menjadi bantalnya. Seketika ia menguap.
“Astaghfirullahal’azhim, aku baru saja ketiduran.” Ujarnya heran. Ia hampir tak percaya bahwa apa yang barusan dialaminya adalah sebuah mimpi. Namun badannya terasa begitu segar, seakan-akan ia menempuh puncak nyenyaknya tidur yang dalam.
Hanna meregangkan otot-ototnya sejanak, kemudian matanya kembali fokus pada layar laptopnya, sebuah halaman microsof office dengan paragraf-paragraf kisah tentang Gaffa, Fanny, dan pria tambun yang dibuatnya sebelum tertidur pulas masih menunggu diselesaikan. Ada sedikit heran dihatinya, mimpi tadi terasa begitu nyata. Namun ia hanya menggeleng dan kembali mengetik, melanjutkan kisah Fanny yang telah menari-nari dalam sudut inspirasinya.
***
 

Se-kepinghati | Powered by Blogger
Blogged by Intan Evrt | Blogger Template by Se-kepinghati Corporation