Kamis, 20 November 2014

Talut dan Jalut

Catatan Unknown pada 7:05 AM
Era ini adalah era dimana nabi Musa telah lama meninggal dan Bani Israel terlunta-lunta tanpa diutusnya Nabi dan Rasul. Pada era tersebut, Bani Israel terbiasa membunuh para nabi dan keturunannya. Sementara sebuah kaum yang sangat kejam, Kaum Amaliqah yang dipimpin oleh Jalut, menjajah mereka, membunuh anak-anak mereka, dan menerapkan pajak yang tinggi, Hal itu membuat mereka mengharapkan Allah menurunkan seorang nabi pada mereka. Sementara kebiasaan Bani Israel membunuh para nabi menyebabkan tinggal satu kaum yang dipercaya akan membawa keturunan seorang nabi, Kaum Lawi, yang hanya tersisa satu wanita bernama Hubla. Maka kemudian mereka menjaga Hubla hingga Hubla melahirkan seorang putra bernama Syamil.

Syamil kemudian menjadi Nabi dan Bani Israel meminta kepadanya untuk mengutus seorang pemimpin yang akan memimpin mereka berjihad melawan Kaum Amaliqah. Sebenarnya Syamil tidak yakin dengan keinginan Bani Israel untuk berperang, namun beliau meminta kepada Allah.

Suatu hari, seorang pemuda bernama Talut mencari keledainya di depan rumah Syami. Dari tanduk binatang dan tongkatnya, Allah menunjukkan tanda-tanda kepada Syamil, bahwa yang akan menjadi pemimpin adalah yang tingginya setinggi tongkat tersebut dan mampu membuat minyak dalam tanduk mendidih. Maka ketika Talut masuk, minyak dalam tanduk mendidih dan tingginya pun sama dengan tinggi tongkat tersebut. Maka jelaslah bahwa Talut adalah pemimpin yang telah ditunjuk oleh Allah.

Namun, Talut adalah orang yang miskin dan Bani Israel menganggapnya bukan keturunan para Nabi. Maka mereka menolaknya. Walaupun sebenarnya, Talut adalah keturunan Benyamin, saudara Nabi Yusuf. Hingga malaikat membuktikan dengan menjatuhkan tabut, yang dipercaya dapat memberi keamanan pada Bani Israel, yang mana tabut tersebut telah direbut sebelumnya oleh Kaum Amaliqah. Merekapun percaya bahwa Talut adalah pemimpin yang diutus.

Talut pun segera mengambil tindakan. Ia mengumpulkan pasukan dan berangkat perang. Sebelumnya, ia berkata, "Sungguh Allah akan menguji kalian dengan sungai. Siapapun yang meminum air dari sungai itu maka ia tidak akan menemaniku."

Benar saya, di perjalanan, mereka menemui sebuah sungai dan kehausan. Namun rakus dan hawa nafsu menguasai pasukan. Mereka minum sebanyak-banyaknya hingga tersisa 300 pasukan dari 70.000 pasukan yang ikut. Diantara yang 300 tersebut, adalah Daud yang masih muda. Konon di perjalanan Daud menemukan tiga batu yang memintanya agar dibawa oleh Daud, dan Daud pun membawanya.

Sampailah mereka pada medan pertempuran. Jaut yang sangat besar sulit untuk dikalahkan. Namun, Daud, muncul dengan sebuah ketapel dan tiga batu yang ditemukannya di jalan. Hanya dengan tiga tembakan, Jalut jatuh dan terbunuh.

Kemenangan pun ada di pihak Bani israel. Daud sendiri kemudian dinikahkan dengan anak Talut dan lama berselang, ia diangkat menjadi Nabi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Se-kepinghati | Powered by Blogger
Blogged by Intan Evrt | Blogger Template by Se-kepinghati Corporation