Kebanyakan kita pasti pernah melihat reality show di televisi yang menampilkan 'lomba berbelanja'. Dalam lomba tersebut, perserta diberi keranjang kecil untuk diisi barang sebanyak-banyaknya hingga penuh. Lalu pemenangnya adalah yang harga belanjaannya paling mahal ketika dihitung di kasir. Mereka tidak mendapatkan waktu yang lama, paling banter hanya satu jam. Lalu, bagaimana cara menyiasati berbelanja dalam waktu sesingkat itu untuk jadi pemenang?
Tentunya hal pertama yang harus dilakukan adalah memilih barang yang mahal, karena semakin mahal pembelian, maka akan semakin besar kesempatan menjadi pemenang. Kedua, berhubung keranjang yang difasilitasi ukurannya tidak cukup besar, maka barang yang dipilih haruslah kecil. Jika mahal tapi ukurannya besar, tentunya tidak akan muat di keranjang. Ketika, waktu yang diberikan hanya sebentar, maka pilihlah brang-banrang yang dekat dengan kasir. Jika pembayaran dilakukan di lantai satu, maka tidak perlu jauh-jauh ke lantai tiga untuk membeli, karena berjalan jauh akan menghabiskan waktu.
Begitu pula kehidupan. Waktu yang diberikan untuk kita di dunia ini hanya sedikit. Itu pun sebagiannya sudah kita habiskan untuk tidur. Sementara yang akan jadi pemenang diantara kita di akhirat nanti, adalah yang membawa nilai amal paling banyak. Maka sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita memilih amal yang paling besar imbasnya yang Allah janjikan kepada kita.
Salah satu diantaranya adalah, mengemban amanah dakwah.Dalam berdakwah, menyamampaikan kebaikan, seseorang akan mendapat pahala yang terus mengalir tak habis-habisnya.
“Jika manusia mati, putuslah amalnya
kecuali tiga macam: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
shaleh yang mendoakan kedua orang tuanya”(HR. Muslim)
“Man sanna fi al-Islami sunnatan
hasanatan falahu ajruha wa ajru man ‘amila biha ba’dahu min ghayri an
yanqusha min ujurihim syai’un, wa man sanna fi al-Islami sunnatan
syayyi’atan kana ‘layhi wizruha wa wizru man ‘amila biha min ba’dihi min
ghayri an yanqusha min awzarihim syai’un “- Barang siapa membuat
(menganjurkan dan mengamalkan) kebaikan dalam Islam maka ia akan
mendapat pahala serta tambahan pahala dari orang yang mengikuti
(ajarannya itu) tanpa sedikitpun mengurangi ganjaran orang itu. Dan
barang siapa membuat (menganjurkan dan mengamalkan) keburukan, maka ia
akan mendapat dosa serta tambahan dosa dari orang yang mengikuti (ajaran
itu) tanpa sedikitpun mengurangi dosa orang itu.”(HR. Muslim)
Disini terdapat beberapa perumpamaan. Ketika Si A menyampaikan kebaikan pada Si B dan Si C, maka Si A akan mendapatkan imbas kebaikan Si B dan Si C berupa pahala. Kemudian Si B mennyampaikan lagi pada Si D, Si E, dan Si F. Sementara Si C menyampaikan pada Si G, Si H, dan Si I.
Teman, maka Si A pun akan mendapat imbas dari Si D, Si E, Si F, Si G, Si H, dan Si I. Sementara imbas dari Si B dan Si C masih terus mengalir. Si B dan Si C pun akan mendapat imbas pahala dari siapa yang mereka ajarkan.
Sungguh multilevel marketing yang luar biasa keuntungannya, bukan!?
Semangat Menjadi Pemenang!!! ^___^
0 komentar:
Posting Komentar