Sabtu, 22 November 2014

Tentang Puisi

Catatan Unknown pada 9:49 AM
Dulu suka iseng ke perpustakaan atau ke gramedia, mencari buku-buku kumpulan puisi. Kini semua bisa diakses dari internet. Iseng-iseng mencari profil beberapa sastrawan, jadi tertarik berbagi beberapa puisi yang meluluhkan hati saya.

Check it out!

Yang pertama, adalah puisi yang sebenarnya entah siapalah penulisnya. Puisi didapatkan dari film yang hitz pada tahun 2002, yang tahun ini kembali di-up oleh Line Indonesia, Ada Apa dengan Cinta. Yang paling saya suka adalah puisi yang difilnya ditulis oleh Rangga dengan judul TENTANG SESEORANG.
Namun, yang membuat terkagum-kagum adalah ketika Dian Sastro membacakan puisi itu, penuh emosi namun datar, membuat puisinya benar-benar berarti.


Kulari kehutan kemudian menyanyiku
Kulari kepantai kemudian teriakku
Sepi, sepi dan sendiri
Aku benci 
Aku ingin bingar 
Aku mau di pasar 
Bosan aku dengan penat 
Dan enyah saja kau pekat 
Seperti berjelagaJika kusendiri 
Pecahkan saja gelasnya 
Biar ramai 
Biar mengaduh sampai gaduh 
Ada malaikat menyulam 
Jaring laba – laba belang 
Di tembok keraton putih 
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya 
Biar terdera 
Atau aku harus lari kehutan 
Belok kepantai

Kedua, puisi karya Emha Ainun Najib, yang berjudul DOA SEHELAI DAUN KERING. Menurut saya, puisi ini sedikit seperti kisah hidup saya jika didramatisasi. Hihi... 

Jangankan suaraku, ya Aziz 
Sedangkan firman-Mupun diabaikan 
Jangankan ucapanku, ya Qawiy 
Sedangkan ayat-Mupun disepelekan 
Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah 
Sedangkan kasih sayang-Mupun dibuang 
Jangankan sapaanku, ya Matin 
Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan 
Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka 
Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus 
Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka 
Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban 
Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati 
Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali 
Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti 
Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu 
Sedangkan IbrahimMu dibakar
Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut 
Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian 
Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir 
Wahai Jabbar Mutakabbir 
Engkau Maha Agung dan aku kerdil 
Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan 
Engkau Maha Kuat dan aku lemah 
Engkau Maha Kaya dan aku papa 
Engkau Maha Suci dan aku kumuh 
Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya 
Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar 
Rasul kekasihMu maĆ­shum dan aku bergelimang hawaĆ­ 
Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab 
Wahai Mannan wahai Karim 
Wahai Fattah wahai Halim 
Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu 
Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu 
Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaanMu
Puisi-puisi lainnya:
Kangen, karya Helvy Tiana Rosa
Malu Aku Jadi orang Indonesia, karya Taufik Ismail
Dan banyak lagi tapi malas nulisnya...
Intinya, Saya cinta puisi :* 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Se-kepinghati | Powered by Blogger
Blogged by Intan Evrt | Blogger Template by Se-kepinghati Corporation