Dulu suka iseng ke perpustakaan atau ke gramedia, mencari buku-buku kumpulan puisi. Kini semua bisa diakses dari internet. Iseng-iseng mencari profil beberapa sastrawan, jadi tertarik berbagi beberapa puisi yang meluluhkan hati saya.
Check it out!
Yang pertama, adalah puisi yang sebenarnya entah siapalah penulisnya. Puisi didapatkan dari film yang hitz pada tahun 2002, yang tahun ini kembali di-up oleh Line Indonesia, Ada Apa dengan Cinta. Yang paling saya suka adalah puisi yang difilnya ditulis oleh Rangga dengan judul TENTANG SESEORANG.
Namun, yang membuat terkagum-kagum adalah ketika Dian Sastro membacakan puisi itu, penuh emosi namun datar, membuat puisinya benar-benar berarti.
Kulari kehutan kemudian menyanyiku
Kulari kepantai kemudian teriakku
Sepi, sepi dan sendiri
Aku benci
Aku ingin bingar
Aku mau di pasar
Bosan aku dengan penat
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelagaJika kusendiri
Pecahkan saja gelasnya
Biar ramai
Biar mengaduh sampai gaduh
Ada malaikat menyulam
Jaring laba – laba belang
Di tembok keraton putih
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya
Biar terdera
Atau aku harus lari kehutan
Belok kepantai
Kedua, puisi karya Emha Ainun Najib, yang berjudul DOA SEHELAI DAUN KERING. Menurut saya, puisi ini sedikit seperti kisah hidup saya jika didramatisasi. Hihi...
Jangankan suaraku, ya Aziz
Sedangkan firman-Mupun diabaikan
Jangankan ucapanku, ya Qawiy
Sedangkan ayat-Mupun disepelekan
Jangankan cintaku, ya Dzul Quwwah
Sedangkan kasih sayang-Mupun dibuang
Jangankan sapaanku, ya Matin
Sedangkan solusi tawaranMupun diremehkan
Betapa naifnya harapanku untuk diterima oleh mereka
Sedangkan jasa penciptaanMupun dihapus
Betapa lucunya dambaanku untuk didengarkan oleh mereka
Sedangkan kitabMu diingkari oleh seribu peradaban
Betapa tidak wajar aku merasa berhak untuk mereka hormati
Sedangkan rahman rahimMu diingat hanya sangat sesekali
Betapa tak masuk akal keinginanku untuk tak mereka sakiti
Sedangkan kekasihMu Muhammad dilempar batu
Sedangkan IbrahimMu dibakar
Sedangkan YunusMu dicampakkan ke laut
Sedangkan NuhMu dibiarkan kesepian
Akan tetapi wahai Qadir Muqtadir
Wahai Jabbar Mutakabbir
Engkau Maha Agung dan aku kerdil
Engkau Maha Dahsyat dan aku picisan
Engkau Maha Kuat dan aku lemah
Engkau Maha Kaya dan aku papa
Engkau Maha Suci dan aku kumuh
Engkau Maha Tinggi dan aku rendah serendah-rendahnya
Akan tetapi wahai Qahir wahai Qahhar
Rasul kekasihMu maĆshum dan aku bergelimang hawaĆ
Nabi utusanmu terpelihara sedangkan aku terjerembab-jerembab
Wahai Mannan wahai Karim
Wahai Fattah wahai Halim
Aku setitik debu namun bersujud kepadaMu
Aku sehelai daun kering namun bertasbih kepadaMu
Aku budak yang kesepian namun yakin pada kasih sayang dan pembelaanMu
Puisi-puisi lainnya:
Kangen, karya Helvy Tiana RosaIntinya, Saya cinta puisi :*
Malu Aku Jadi orang Indonesia, karya Taufik Ismail
Dan banyak lagi tapi malas nulisnya...
0 komentar:
Posting Komentar