Bukan, ini bukan pertama kalinya aku menemui ibu ini. Ibu yang dengan segala kesabarannya menggendong anaknya kemana-mana. Anaknya yang cacat, dengan kaki kecil dan tangan bengkok, serta liur yang terus menerus menetes. Anaknya yang masih seukuran anak SD, namun wajahnya sudah seperti seorang remaja.
Sebelumnya saya sudah pernah manceritakan tentang ibu yang satu ini di Kasih sayang ibu part 1. Kali ini, kembali saya dipertemukan dengan ibu dan anak yang sama di angkot jurusan Kalapa - Ledeng. Masih seperti kemaren, dengan penuh kasih sayang Si Ibu menggendong, melindungi anaknya dari panas, mengelap iler anaknya, dan bertanya jika sewaktu-waktu anaknya itu pusing atau terasa sakit. Anaknya hanya akan menjawab dengan kedipan. Namun Si Ibu tidak putus asa untuk mengajaknya bicara.
Pertemuan kedua ini, Si Ibu turun di depan sebuah rumah sakit. Beliau pastilah ingin memeriksakan anaknya. Mungkin sudah rutin adanya. Dalam hati, aku tak bisa menahan sayatan yang tiba-tiba terasa. Sungguh membuatku rindu akan ibuku, akan kasih sayang yang tak lekang itu.
Kali ini, saya sempat mencuri fotonya diam-diam. Bukan untuk apa-apa, hanya untuk mengabadikan cinta ibu ini pada anaknya. Agar semua orang tahu, bahwa kata-kata "Cinta ibu lebih dari luas lautan" bukan hanya kata-kata semata. Namun, karunia Allah yang tak lekang dan fitrah, yang menjadikan ditelapak kaki ibu terdapat indahnya syurga~
0 komentar:
Posting Komentar