Sosoknya memang sederhana dan bersahaja. Ia merupakan salah
satu dari ke-4 orang pimpinan Komisi VIII DPR yang membidangi masalah agama,
sosial dan pemberdayaan perempuan. Bunda Yoyoh Yusroh merupakan perempuan yang
sangat getol berorganisasi. Bahkan semenjak masih remaja, dirinya sudah aktif
mengikuti organisasi seperti pelajar islam Indonesia, tahun 1980an, bahkan juga
pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia. Menurut Bunda Yoyoh keaktifannya di sejumlah organisasi dan LSM
dilakukan semata-mata untuk menegakkan amar ma ruf nahi munkar.
Keterlibatannya dalam kerja
dewan sejak tahun 1999 tidak menyurutkan langkahnya dalam dakwah di tengah
masyarakat. Taujihat dan ceramahnya senantiasa dinanti setiap muslimah. Ia
adalah sosok yang gigih memperjuangkan RUU Pornografi dan mengusulkan
kemungkinan TNI wanita berjilbab.
Beliau
juga memimpin rombongan Viva Palestina yang dikoordinir oleh Komite Nasional
Rakyat Palestina (KNRP), dan melalui perjuangan berat akhirnya mampu menembus
Gaza dengan dikawal barisan panser tentara Mesir. Kiprah beliau yang sangat
padat bisa dilihat dari rentetan tugas dan penghargaan yang beliau dapat.
Selain di DPR beliau juga aktif sebagai anggota Dewan Pakar ICMI (Tahun
2005-2010), bidang Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Lansia. Tak hanya
itu, sejumlah tanda jasa pun pernah diterimanya, seperti International Muslim
Women Union (IMWU) tahun 2000, International Muslim Women Union (IMWU) tahun
2003, dan Mubaligh National dari Departemen Agama Pusat tahun 2001. Sebuah
gambaran sekaligus teladan, seorang ibu yang sukses meramu antara ranah
domestik dengan pengabdian kemasyarakatan.
Diantara kegiatan yang sebegitu padatnya, tilawah
dan hafalan al-qur’an tidak pernah beliau tinggalkan. Bunda Yoyoh Yusroh bahkan
hafal sampai 500 buah hadist dan sekitar 20an juz al-qur’an. Sementara tidak
sedikit dari kita yang mengeluh ketika disuruh menghafal satu ayat saja dengan
alasan aktivitas kampus.
Tidak hanya itu, beliau juga sukses dalam
mendidik 13 orang anaknya. Beliau mengajarkan anak-anaknya untuk rutin
melaksanakan sholat malam dan mencintai al-qur’an. Semua anaknya memiliki
hafalan qur’an yang luar biasa. Bahkan ada yang sudah hafal 30 juz al-qur’an.
Aktivitas sebagai anggota DPR pun tak
menghalangi kedekatan beliau dengan anak-anaknya. Kesuksesan beliau dalam
mendidik anak tak hanya dapat dilihat dari segi agama, tapi juga dunia. Beberapa
anak beliau mengecap pendidikan di perguruan tinggi ternama di Indonesia,
seperti UI dan UGM, ada pula yang kuliah di luar negri.
Kini beliau sudah tiada. 21
Mei 2011 lalu, ajal merenggutnya dalam sebuah kecelakaan. Namun, banyak sekali
teladan yang bisa diambil para wanita dari kesehariannya. Aktivitas padat, ibadah yang banyak, dan
anak-anak yang sukses lebih dari cukup untuk menggambarkan kemampuan beliau
dalam memanajemen kehidupan. Profil wanita sukses yang sesungguhnya.
Inilah
sosok intelektual yang sepantasnya menjadi ikon bagi wanita. Sosok yang
terbukti intelektualitasnya tidak hanya di atas panggung semata. Sosok yang
terbukti jiwa sosialnya bukan sebuah program, namun berasal dari dirinya
sendiri. Sosok yang terbukti kecantikannya bukan hanya dari segi fisik saja,
tapi juga hati yang mulia.
0 komentar:
Posting Komentar