_Liputan oleh Siti Nabilah Fairuszita dan Ines Selfina_
Minggu, 7 Desember 2014 masih dalam rangkaian acara IMF 2014
diadakan DANDAN (Dauroh ini
dari Keputrian) dan Islamic 21 di Gedung I FK Unand. Dandan yang
dimulai pukul 08.30 mengusung tema “Get
Beauty and Healthy in Islam: Mengungkap Tabir Kecantikan Muslimah” deperuntukkan
bagi muslimah. Dalam acara tersebut dihadirkan dua pemateri luar biasa, dr.
Ennesta Asri, Sp.KK (dokter spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin) dan Ustadzah
Neneng (ahli kosmetik). Acara dibuka oleh Wakil Dekan III FK Unand. Lalu
dimulai dengan penyampaian materi oleh pemateri serta talkshow yang dilanjutkan dengan Beauty Class.
Pada acara DANDAN, dibahas tentang kesehatan kulit,
manfaat hijab dan wudhu terhadap kulit, pemakaian kosmetik yang sehat, hukum
memakai kosmetik bagi kaum hawa, serta pengenalan kosmetik yang kerap digunakan
sehari-hari. Peserta yang memenuhi Gedung I tampak antusias mendengarkan
materi. Diakhir acara, diumumkan pemenang dari IMF Mencari Bakat serta
penampilan dari tiap pemenang.
Masih di Gedung I, pada pukul 13.35, peserta ikhwan
mulai tampak memenuhi ruangan. Rangkaian acara dilanjutkan dengan Islamic 21,
nonton bareng film 99 Cahaya di Negri Eropa, film yang
merupakan adaptasi dari novel yang
ditulis oleh Hanum Salsabila. Acara dibuka
dan dipandu oleh Abdul Rahman (Pendidikan Dokter 2012) . Peserta yang datang
dibekali dengan segelas minuman dan pop
corn oleh panitia.
Setelah
film selesai, peserta dipersilahkan istirahat dan sholat Ashar. Acara dimulai kembali setelahnya dengan penyampaian ibrah dan komentar oleh Ustadz Fadlan Mustika, Lc. “Kota Istanbul, di Turki dulunya bernama Islambul
dimana “bul” berarti suatu ajakan. Islambul
diubah menjadi istanbul oleh seorang yahudi yang menyamar menjadi seorang muslim bernama
Mustafa Kemal. Negara barat berusaha memadamkan islam dengan
berbagai cara. Salah satunya adalah melarang muslimah yang sedang berkuliah di
universitas negeri di Jerman untuk menggunakan jilbab.
Pada suatu adegan,
dimana Hanum, Rangga, Ayse, dan suaminya makan di sebuah restoran, terdapat
suatu hal yang perlu dikoreksi yaitu saat salah seorang dari mereka makan
dengan menggunakan pisau dan garpu. Pisau dipegang dengan tangan kanan dan
garpu diletakkan di tangan kiri sehingga ketika akan menyuapkan makanan ke
mulut, ia menggunakan tangan kiri. Padahal, kita tahu bahwa haram hukumnya
makan dengan menggunakan tangan kiri.”
Ungkap Ustadz ketika mennjelaskna ibrah dari
film tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar