Kalau sudah bicara tentang hati, komplikasi sekali. Hati adalah apa yang dimiliki manusia yang sangat sulit dideskripsikan. Keberadaannya, rupanya, entah yang mana organ manusia yang sesungguhnya dengan dimaknai dengan hati tersebut. Entah itu jantung, entah itu hepar, entah itu otak. Namun hati memiliki peran yang besar dalam kehidupan manusia. Dalam sebuah hadist disebutkan, ''Ketahuilah bahwasanya di dalam jasad itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh jasadnya dan apabila ia rusak maka rusak maka rusak pula seluruh jasadnya, ketahuilah dia adalah hati.(HR. Bukhari)''
Dari hadist tersebut tampaklah bahwa hati merupakan penentu baik dan buruknya manusia. Hati sendiri bersifat tidak tetap, mudah berubah. Hati yang sekarang baik belum tentu esoknya masih baik, begitu juga sebaliknya. Dan Allah SWT sebagai pembolak-balik hati, dimana kita bermohon pada-Nya, ''Ya Allah, Yang Membolak-balikkan Hati, tetapkan hatiku di atas agamamu.''
Tiap manusia bermacam-macam pula hatinya. Ada manusia yang begitu mudah hatinya membenarkan kebenaran, tapi ada pula manusia yang menolak hatinya terhadap kebenaran. Ada manusia yang sakit hatinya begitu melihat kemungkaran, tapi ada pula manusia yang tidak terganggu sedikitpun akan kemungkaran.
Untuk itu ada beberapa klasifikasi hati;
Qalbu Maridh
Maridh berarti penyakit. Orang yang memiliki hati yang maridh, bisa saja sehat secara fisik, namun penuh dengan penyakit hati. Dadanya akan sempit, pikirannya akan rumit. Mulai dari sikap sombong, iri, dengki, buruk sangka, fitnah, ghibah, dan lainnya, dipelihara dalam dirinya. Ia mungkin kaya akan harta, namun miskin akan kebahagiaan. Karena hatinya telah termakan penyakit yang begitu kronis.
Orang yang hatinya berpenyakit mungkin masih ada ketaatan dalam dirinya. Namun begitu penyakitnya kambuh, jadilah hatinya begitu keras.
Qalbu Mayyit
Qalbu mayyit adalah hati yang telah mati. Diantara orang-oran yang hatinya mati adalah orang-orang yang tiada lagi hatinya bergeming akan kemungkaran. Adalah orang-orang yang hatinya tak lagi cemas meninggalkan ketaatan. Dosa-dosa kerap mereka lakukan dengan ''biasa-biasa saja''. Tiada lagi perasaan bersalah pada hati hati mereka.
Orang yang hatinya mati tidak ada kehidupan lagi di dalamnya. Ia akan mengingkari Tuhan-Nya, dan enggan melakukan ketaatan kepadanya.
Qalbu Shahhih
Orang yang memiliki hati yang shahhih hatinya sehat dan bersih. Hatinya terjaga dalam ketaatan dan terhindar dari kemaksiatan. Apabila diingatkan akan kebenaran, hatinya begitu cepat tersentuh dan mudah menerima. Begitu juga sebaliknya, akan kemungkaran, hatinya akan dengan mudah menolak dan berusaha menghindar.
Begitulah macam-macam hati yang menaungi jasad manusia. Lantas, yang manakah hatimu?
0 komentar:
Posting Komentar