Rabu, 12 September 2012

Keuangan Dalam Organisasi

Catatan Unknown pada 9:02 AM 0 komentar

Tulisan ini adalah hasil wawancara dengan Bendahara Umum FSKI, Kak Raudhatul Husnia Agus, sebagai tugas magang dari BROCA KM FK UNAND. Saya akui kejelekan tulisan ini... Yaah, namanya juga baru belajar :D

___________________________________________________________________________
Organisasi adalah kelompok yang bekerja untuk mencapai suatu tujuan. Tentunya dalam mencapai tujuan ini organisasi apapun membutuhkan uang, baik dalam jumlah besar maupun kecil. Seberapapun jumlah uang tersebut, setiap organisasi perlu mengatur dan mengolahnya dengan baik. Cara mengatur,  mengolah dan mengalokasikan keuangan supaya terpakai dengan efektif dan efisien itulah yang disebut sebagai memanajemen keuangan. Itulah yang dipaparkan Raudatul Husnia Agus yang lebih akrab disapa Nia, bendahara FSKI dalam wawancara yang dilakukan di Masjid Dawaul Ilmi beberapa hari lalu.
 
Manajemen keuangan dalam organisasi ini dinilai sangat penting untuk meminimalisasi risiko yang dapat ditimbulkan oleh uang, mengingat betapa pentingnya nilai uang itu sendiri dalam kehidupan. Tanpa uang akan banyak hal yang tidak dapat terlaksana. Karena itulah pemasukan dan pengeluaran uang ini harus jelas dan tersusun secara sistematis.
Dalam memanajemen keuangan  diperlukan buku kas. Di dalam buku kas dicantumkan debit, kredit, saldo, keperluan, keterangan, serta waktu berupa hari dan tanggal. Dengan begitu akan jelas keluar masuknya uang sehingga bendahara dan pengurus lain dapat bersama mengevaluasi keuangan organisasi. Selain itu, dalam setiap pengeluaran dibutuhkan bukti pembayaran, bon, dan semacamnya.
Menurut Nia, bukan hanya bendahara umum yang berperan dalam memanajemen keuangan ini. Tapi juga danus dan bendahara tiap departemen atau biro. Pengurus lain pun juga secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam manajemen keuangan. Untuk itu dibutuhkan komunikasi yang lancar dalam permasalahan keuangan ini. Kadangkala kebutuhan suatu departemen akan uang diberitahukan kepada bendahara umum dalam keadaan mendesak sementara bendahara tidak membawa persiapan apa-apa. Ini merupakan hambatan memanajemen keuangan yang disebabkan karena kurangnya komunikasi sehingga pemenuhan permintaan dana dapat terlambat.
Oleh karena itu, manajemen keuangan ini memerlukan perencanaan yang matang. Pada rapat yang diadakan, bendahara tiap departemen atau biro harus melaporkan keperluan apa saja yang membutuhkan dana, serta jelas berapa dananya sekaligus waktu dana itu akan digunakan. Selain itu sangat dibutuhkan pembuatan form permintaan dana. Namun, hal ini sering tidak dijalankan, aku Nia.
 

Se-kepinghati | Powered by Blogger
Blogged by Intan Evrt | Blogger Template by Se-kepinghati Corporation