Kehidupan itu bagai sebuah perjalanan panjang. Bukan lurus saja yang akan ditemui, tapi juga bengkolan dan hambatan. Terkadang, di tengahnya ada lubang yang dalam. Tak ayal jika kita sesekali tersandung. Adapula kita temui jalan buntu, sehingga kaki selangkah harus mundur dan berpikir keras mencari jalan lain. Begitulah, kehidupan bukan apa yang disepanjangnya hanya ada suka, tapi juga beban. Bisa jadi coba, bisa jadi amanah, bisa jadi dera.
Ya, beban. Tiap orang diberi beban masing-masing dalam kehidupannya. Bedanya, ada yang diberi beban lebih ringan dan adapula yang diberi beban lebih berat.
Terkadang kita merasa beban yang kita emban jauh lebih berat dari orang lain. Sebenarnya itu ungkapan yang salah. Hanya dalam pandangan kita saja bahwa beban orang lain itu lebih ringan. Padahal, berat beban orang lain itu baginya dan berat beban kita bagi kita sendiri adalah sama.
Jjika diibaratkan beras, kita dibebani memikul 5kg beras, sementara orang lain hanya 2kg beras. Bukan berarti beban yang kita rasakan lebih berat dari pada orang tersebut. BUKAN! Melainkan orang tersebut hanya mampu memikul 2kg. Tidak seperti kita yang mampu memikul 5kg.
Mengapa?
Dalam surat Al-baqoroh ayat 287, Allah berfirman, "Allah tidak membebani seseorang kecuali dengan batas kemampuannya..."
Karena itulah, beban kita masing-masing telah diimbangi dengan kemampuan kita masing-masing pula. Jika orang lain diberi beban hanya 2kg, berarti segitulah kemampuannya, sementara kita yang dibebani 5kg punya kemampuan yang juga lebih. Begitulah Allah bersikap adil pada hamba-Nya. Yang diberi kekuatan lebih diberi pula beban lebih, dan sebaliknya.
Maka, masihkah kita akan bertanya-tanya tentang beban yang kini kita pikul? Bukankah semakin berat beban kita artinya semakin besar pula kemampuan dan karunia yang diberikan pada kita? Bukankah itu berarti Ia masih mencintai dan mengingat kita?
Sekali lagi, seberat apapun beban yang diberikan kepada kita, tak akan pernah dibebankan kepada kita, kecuali kita telah diberi kesanggupan untuk memikul beban tersebut sebelumnya.
0 komentar:
Posting Komentar