Minggu, 04 November 2012

Hati, Kini dan Nanti

Catatan Unknown pada 2:40 PM
Bismillahirrohmanirrohiim...

Sesungguhnya Allah lah maha pembolak-balik hati. Ia jadikan iman berfluktuasi, naik dan turun. Disisi lain Ia juga memberi kita akal, untuk mengatur dan menjaga, agar senantiasa ketika iman kita turun, tidak jatuh terlalu dalam ke lubang jurang.

Banyak kisah sudah terdengar oleh telinga, banyak kejadian sudah terlihat oleh mata. Kenyataan demi kenyataan bergulir, ada yang pahit, ada pula yang manis, membuahkan cerita dari orang-orang terdahulu kepada generasi muda. Dari sana, terdapat hikmah dan pelajaran. Kita dapat mengambil contoh yang benar dan contoh yang salah, sebagai pegangan untuk masa depan kelak.

Bukan satu atau dua lagi kusaksikan kehidupan orang-orang yang dahulunya 'alim, begitu giat menjalankan amalan-amalan sunnah, dan begitu semangat menghadiri majlis-majlis ilmu. Tutur kata lemah lembut, pakaian syar'i, pergaulan dijaga batas-batasnya, pemahaman agama jangan ditanya. Namun seiring bergulirnya waktu perlahan terjadi perubahan. Mulai dari frekuensi ibadah yang tak terjaga karena kesibukan, iman yang turun, dan lingkungan yang tak lagi mendukung. Perlahan diri melebur ke lembah kehedonisan. Sedikit demi sedikit aurat mulai terbuka, cemooh dan cela jadi biasa, bahkan khalwat dan ikhtilat tidak "gaul" jika tidak dilakukan.

Sebaliknya, bukan pula segelintir orang yang dahulunya tidak paham samasekali akan makna Islam yang sesungguhnya. Terbiasa dengan keduniaan, mode, hedonisme, globalisasi, dan kebodohan. Jangankan ibadah sunnah, sholat wajib pun masih bolong sana-sini. Jangankan pakaian syar'i, pacaran pun masih jalan. Namun, seiring bergulirnya waktu, karena hidayah dan semangat, perlahan terjadi pula perubahan. Bermula dari kesadaran, kemudian pemahaman. Taubat pun jadi pilihan. Yang buruk ditinggalkan, yang baik dijalankan. Kini menjadi aktivis da'wah yang semangat keislamanannya berkobar laksana api.

Begitulah hati dibolak-balikkan.

Kita tidak tahu, jadi seperti apa kita dimasa depan. Mungkin sekarang kita begitu haus akan ilmu agama. Pontang-panting kesana kemari mencari kajian-kajian peneduh hati. Lingkunganpun mendukung. Teman yang sama semangatnya, yang menjaga dan saling mengingatkan. Sarana prasarana kebaikan juga tersedia. Kesibukan masih menyisakan selaksa waktu luang untuk menghadiri majlis peningkat kualitas iman.

Namun, bisa jadi suatu saat nanti kita menjadi ghuroba', orang asing di suatu negri. Dimana kita terjebak diantara kehedonisan, diantara orang-orang yang kesadaran beragamanya kurang. Disana, bisa jadi kita istiqomah, menginisiasi pengadaan pengajian-pengajian, aktif membangun kemadanian. Tapi, bisa jadi juga kita yang melebur. Tidak kuat menjaga prinsip-prinsip yang telah lekat. Perlahan lepaslah iman yang telah dibina sejak lamanya.

Sekali lagi, KITA TIDAK TAHU. Akan sekuat apakah kita di ranah yang luas nanti~

Ya Allah...
Ya muqollibal quluub
Tsabbit qolbiy
'Alaa diinika

Ya Allah
Yang membolak-balikkan hati
Tetapkanlah hatiku
Diatas agamamu

Robbana laa tuzigh quluubana
Ba'da iz hadaitana
Wa hablana min ladunka rohmah
Innaka Antal wahhab

Ya Tuhan kami jangan Engkau gelincirkan hati kami
Setelah Engkau beri hidayah kepada kami
Dan karuniakanlah kepada kami dari sisi-Mu Rahmat
Sesungguhnya Engkaulah yang memberi segala-galanya

Hamba-Nya yang penuh sesal, Padang, 4 Oktober 2013,
Diantara bimbang~

0 komentar:

Posting Komentar

 

Se-kepinghati | Powered by Blogger
Blogged by Intan Evrt | Blogger Template by Se-kepinghati Corporation