Kenangan bersama TANDU (angkatan dua MAN Cendikia Jambi). Cerita ini dimuat dalam buku tahunan angkatan dua.
Guys…
Kehidupan itu seperti sebuah buku, terdiri dari lembaran-lembaran yang lebih akrab kita sebut kronologi kehidupan.
Bijak banget, kan kata-katanya…
Oleh karena amat sangat super bijak sekali, dilembaran yang satu ini musti dibahas kisi-kisi kehidupan Tandu mulai dari awal sampai akhir (ngga ding, sampai tanggal pembuatan timeline ini aja, kali!). Okey, dari pada belit-belit kayak tali tambang, langsung aja semuanya kita putar mulai dari hari lahir tandu, yaitu 12 Juli 2008 di Pijoan tepatnya di MAC sebelum jadi MANC yang diresmikan pada tanggal 11/03/09 oleh menteri agama dan menteri pemberdayaan aparatur negara (ciee… yang ketemu menteri RI) yang diikuti pensi seru tiga hari setelahnya. Hohoho… Hari itu, lahir tiga puluh big baby bersamaan dengan lahirnya 8 orang induk semang (inisialnya, Rpd, Mtb, NL, YM, Agt, Hst, Mskr, dan Donut, eh, Dunan!!!). Kalau seorang bayi, terlahir dalam keadaan suci, Tandu justru lahir ke tempat yang suci (dalam tanda kutip). To the point aja, sebenarnya penjara suci. Serrrammm!!!! Ah, ngga juga, kok.
Masih merah-merahnya gitu, tandu udah dikuras abis. Dimulai dari MOS yang super mendidik. Yang penuh ceramah dan hukuman dari kakak kelas, yang berujung dengan outbond (19/07/2008) seru. Dilanjutkan dengan seabrek masalah sekolah ribet yang membuat tandu kaget habis-habisan. Untung, ngga ada yang jantungan.
40 hari, coy, tandu benar-benar diisolasi dari dunia luar alias “UZLAH”. Gile benerrrrr….. ngga tahu informasi dan ngga sedikitpun berkomunikasi dengan orang tua. Sampai akhirnya diadakan pelepasan masa uzlah (23/08/2008) yang memperbolehkan kembali tandu berkomunikasi dengan orang tua walau ngga sesering waktu SMP dulu lagi. Jadilah, sehari boleh balek… hqhqhq…
Itu baru permulaan. Kalau ibarat Dora the Explorer, tandu baru aja mau buka peta.
Beberapa bulan kemudian, tandu uji nyali lagi. PERSAMI. Perkemahan sabtu minggu (15/11/08). Malamnya tandu dibentak, digertak, diintrogasi sama guru. Tapi jangan salah-salah, coy! Ditahun-tahun berikutnya giliran tandu yang ngebentak-bentak adek kelas. Jadi bisa balas dendam, dong! (Busuk hati nian, sih…).
Ngga, ding! Tandu bukan tipe yang pendendam, kok. Hmmm… ngomong-ngomong soal ngga dendam, tandu punya cerita yang lebih parah dari pada bentakan di persami. Ssstttt… tapi diem-diem aja, ya, soalnya ini rada-rada mirip dengan kekerasan senior di STPDN dulu (lebay…). saat pelajaran olahraga yang diikuti oleh kelas XI IA 2 (tandu) dan XII IS 2 berlangsung (30/10/2009) terjadi kesalahpahaman yang berujung pada perkelahian (kaum pria doang, kaum hawa nyumbang air mata) alias pukul-pukulan. Yang jadi kekerasan, malamnya kakak kelas nyamperin salah satu kamar tandu dan mulai mukulin adek kelas satu persatu. Wah, KDRA (Kekerasan Dalam Rumah Asrama) itu namanya. Jangankan memperaktekan kekerasan ini pada adek kelas, ngadu guru aja ngga. Baek banget ya, Tandu itu. Bukan takut, lho, malas aja cari gara-gara.
Beberapa cowok tandu juga pernah dipukul pembina asrama dengan tangkai sapu sekuat-kuatnya (6/03/2010). Tapi ini ada sebabnya, bro! PELANGGARAN. Yups,itu terjadi karena salah tandu yang kurang disiplin.
Ngomong-gomong soal kurang disiplin, sebagai masyarakat biasa, jelas tandu pernah melanggar aturan. Mulai dari telat ke mesjid samai beli sabun. Hah? Beli sabun? Hahaha… Kedengarannya emang lucu, coy, tapi ini nyata. Usut punya usut, ternyata beberapa tandu cowok pernah keluar pada hari Minggu tanpa izin pembina asrama untuk beli sabun keluar lingkungan sekolah. plus, pada saat yang sama beberapa anak lagi numpang mandi ke rumah Pak Camat (dengan tuntunan anaknya yang juga tandu) karena asrama mati lampu dan ngga ada air. Alhasil, mereka semua dapat tanda T di kepala masing-masing yang berarti Tatib.
Pelanggaran apa lagi yang pernah dilakukan anak-anak tandu?
Anak-anak tandu juga ada yang pernah bawa handphone, merokok dan dituduh mengkopi soal SKI sampai diskros 2 minggu. Dituduh aja kalee. Ssstt… tapi pernah juga lho ada yang berani ngerekam soal. Wah, kreatif…
Ada juga yang pacaran sampai diskros. Padahal anak tandu pernah disumpah (19/04/2010) untuk ngga pacaran. Wew! Ah, namanya juga ABG, kalau masalah perasaan itu biasa. Cinta dan cemburu emang jadi warna. Hahaha…
Tandu juga pernah melakukan pelanggaran bareng-bareng, seperti sekelas ngga ke kelas pada hari jum’at (13/11/2010). Itu karena dikira gurunya ngga bakal datang. pernah nyaris seangkatan ngga ngikutin kegiatan di mesjid waktu classmeting semester kelima. Kompakkan tandu? Tuh, sangking kompaknya melanggar pun bareng-bareng. Hahhai…
Ngga cuma dalam pelanggaran, kekompakan tandu juga kelihatan dari moment-moment terentu, seperti saat satudy tour (13/06/2010) yang seru ke universitas-unversitas ternama di Indonesia, jalan-jalan ke Candi Muaro Jambi (25/10/2010), bakar jagung (17/07/2010) dan kegiatan-kegiatan yang seabrek di Cendikia. Pokoke tandu shiiip, dah…
Dan kompakan tandu ini akan abadi untuk selamanya sampai akhir nanti (lebay…) walau tandu tidak seutuh dulu lagi. Lho, kok ngga utuh? Yak, soalnya ada anggota tandu yang “out” karena sakit yang katanya parah banget sangking parahnya bisa pingsan setiap menit (7/07/2010). Ngga masalah,walaupun tandu jumlahnya tinggal dua puluh sembilan, kepergian teman yang menyakitkan ini ngga menggoyahkan semangat dan kekompakan tandu yang super banget.
Wew… sanking kompaknya tandu, kalau kata guru, apa yang terjadi di arama putri, yang di asrama putra juga bakal tahu. Dan sebaliknya. Hmmm…. Emang apa aja, sih yang terjadi di asrama putri dan asrama putra?
Okay, di asrama putra pernah terjadi kebuntungan. Buntung? Yups!!! 3 laptop sekaligus hilang dicuri, men! Tepatnya pada saat penduduk tandu sedang mengikuti try out stan (24/09/2010) di Titian Teras. Weleh weleh… Makanya, yang namanya barang berharga itu harus dijaga baik-baik. Ingat kata Bang Napi, kejahatan terjadi bukan Cuma karena ada niat, tapi juga karena ada kesempatan. Ya, mana tahu aja waktu itu malingnya Cuma mau sembunyi doang, tapi karena ngeliat laptop berserakan, gosop aja sekalian! Eits, ternyata, bukan asrama putra doang yang pernah kecolongan. Asrama putri juga, bo’. Parahnya, kejadiannya malam dan malingnya matiin lampu saat seisi asrama sedang lelap bobo. Masuknya dari jendela, lagi. Alhasil, kamar yang dimasukin teriak rame-rame (16/05/2009). Eh, sebelumnya juga pernah kejadian kecurian duit di asrama putri. Tapi penduduk kamarnya tidur lelap banget sampai-sampai ngga sadar di kamarnya ada yang ngelayap.
Waduh, berani banget sih Om Maling masuk-masuk kamar cewek. Om malingnya sadar atau ngga, tuh, ya? Atau Om malingnya lagi kesurupan. Kesurupan?
By the way, sehubung keceplos soal kesurupan, di asrama putra juga ada yang pernah kesurupan. Sebut saja Albie, pada malam minggu (26/09/2010), dia iseng dengerin kaset ruqiah. Eh, bukannya dijauhin setan, malah dimasukin jin. Hahaha… dan berawal dari keurupan Albie inilah beberapa hari sesudahnya (29/09/2010) terjadi kesurupan massal. Wah, wah, sekitar 8 orang kesurupan pada malam itu. Shit, dah, itu JIN!!!
Waduh, udah berapa lembar, nih?
Tuh, kan, kalau cerita tentang tandu itu memang serunya minta ampun biar sebenarnya ngga punya salah, sampai-sampai ngga terasa udah ribuan lembar habis. Oh, God.
Okey, baiknya emang sekian dulu kita cerita tentang tandu. Pokoke ingate buat anak-anak tandu kalau tandu itu kompak dan seru banget. So, anak-anak tandu ngga boleh saling melupakan karena menurut Bowling for Soup, High School Never End!!!
Daahh… salam hangat buat tandu…
by: Intan Ekaverta
Insya Allah kalau ada waktu dilanjutkan sampai kelulusan dan diperpanjang. ^_~